الصفحة الرئيسيةPuisi “kata untuk sang pemimpin” Tim IndonesiaKini 3/08/2014 02:23:00 ص Facebook Twitter Oohh jiwa yang telah pergi.Hati yang telah mati.Raga-raga yang bersandar.Jantung yang tak lagi berlari.Oohh Tuhan yang menciptakan.Yang tau segalanya.Bantulah kami jiwa yang tak berarti.Jadikanlah kami raga yang menjerit.Tuhan masih bersama.Dalam setiap darah yang mengalir.Jangan biarkan kami bicara.Jangan biarkan kami mengriuh.Jangan ada lagi jerit tangis di bawahkuasa-Mu.Oohh langit yang tinggi.Jadilah saksi kami di hari depan.Oohh bumi yang berputar.Jadilah saksi kami untuk hariperhitungan.Yaa Tuhan..Sampai kapankah jiwa-jiwa ini mati.?sampai kapankah jerit tangis ini.?yaa Tuhan..Engkau yang Maha tau.Engkau yang Maha melihat.Engkau yang Maha mendengar.Engkau hakim yang paling adil.Yaa Tuhan..Jadikanlah tangis ini nyanyian di haridepan.jadikanlah jerit para pejuang inilautan api.Jadikanlah kami orang-orang yang diatas.Oohh sang Pemimpin..Dengarkanlah keluhan kami.Dengarkanlah tangis kami.Entah sampai kapan.?merdeka kah kami hari ini.?merdeka kah mereka hari ini.?dengarkanlah engkau yang telah dipilih.Kata untuk mu sang Pemimpin.Tak ada lagi kata untuk mu.Jangan biarkan mereka bicara.Jangan biarkan mereka bicara.Jangan dengarkan kata mereka.Oohh engkau yang telah bangga.Taulah kami masih bernyawa.Kami masih berhati.Kami masih ingat janjimu.Oohh engkau yang telah tertawa.Taulah kami masih mendengar.Kami masih melihat.Kami masih merasakan.Kata untuk mu sang Raja.Tak lagi ada dalam jiwa mereka.Tak lagi ada dalam hati mereka.Tak lagi ada dalam setiap detakjantung mereka.Semoga engkau tak tuli.Semoga engkau tak buta.Kita masih di bawah kuasa-Nya.Pantaskah kita tertawa.?Pantaskah kita mengeluh.?pantaskah kita bangga.?masih pantaskah.?adakah yang tau tanyaku.?oohh sang Raja.Semoga kau tak tuli. Tags Puisi Facebook Twitter