English
Monetize your website traffic with yX Media
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat turun di MotoGP Jerman
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat turun di MotoGP Jerman

IndonesiaKini – Banyak yang beranggapan, balap MotoGP sarat dengan teknologi canggih. Sebab, ajang tersebut identik dengan kecepatan dan bahaya, sehingga butuh alat atau sarana untuk menjaga keamanan.
Untuk bisa membawa pengendara melesat hingga kecepatan lebih dari 300 kilometer per jam, banyak ahli dilibatkan. Mulai dari mendesain rangka dan bodi yang ringan namun kuat, hingga mengatur mesin agar menghasilkan performa tinggi.
Namun ternyata, tidak semua teknologi canggih yang ada di dunia otomotif saat ini, diterapkan di ajang adu cepat tersebut. Seperti dilansir dari Boxrepsol, Kamis 15 Agustus 2019.
Yang pertama, ghost rider atau pengendara hantu. Fitur ini memungkinkan penonton untuk melihat gerakan pembalap pada putaran sebelumnya. Jadi, bisa diketahui apakah mereka konsisten dalam memilih jalur dan teknik pengereman.
Teknologi kedua yaitu berkaitan dengan turbocharger. Peranti tersebut bisa mendongkrak performa mesin cukup signifikan.
Namun, teknologi ini minim peminat di dunia roda dua, termasuk MotoGP. Bahkan, balap Formula 1 pernah menggunakannya, namun kemudian dihentikan.
Terakhir, yakni soal telemetri atau data dari kondisi motor. Meski memakai sistem telemetri, namun yang dipasang di kuda besi MotoGP tidak sebanding dengan Formula 1 atau balap pesawat. Alasannya, dimensi motor tidak memungkinkan untuk dipasangi berbagai sensor dan alat.
أحدث أقدم