English
Monetize your website traffic with yX Media
Warga Aceh di Malaysia Capai 640 Ribu Orang, 25 Ribu di Antaranya Sudah Punya Kedai
Datuk Mansyur bin Usman, warga Aceh Utara yang ini menetap di Malaysia. 

Laporan Yarmen Dinamika l Kuala Lumpur
PORTAL.SUARARAKYAT.CF, KUALA LUMPUR - Dari sekian banyak negara yang dipilih warga Aceh, Indonesia, sebagai tempat untuk bermukim, berusaha, ataupun menuntut ilmu, ternyata Malaysialah yang paling diminati.
Tak kurang dari 640.000 warga asal Aceh yang kini menetap di negara jiran tersebut.
Hal itu disampaikan President Aceh Community, Malaysia, Datuk Haji Mansyur bin Usman (54), kepada Portal.SuaraRakyat.Cf di tempat usahanya, Gedung Harapan Bunda Sdn Bhd Jalan Pahang, Kuala Lumpur, Malayasia, Rabu (21/2/2018) pagi.
Menurutnya, di beberapa negara lain, seperti Singapura, Amerika Serikat, Belanda, Qatar, Arab Saudi, Swedia, dan Norwegia juga terdapat komunitas Aceh.

"Namun, perantau asal Aceh yang jumlahnya lebih dari setengah juta orang hanya terdapat di Malaysia," kata Mansyur.
Pria kelahiran Aceh Utara yang mendapat gelar Datuk Panglima Mahkota Wilayah dari Kerajaan Malaysia itu menambahkan, dari 640.000 warga Aceh kini di Malaysia, sekitar 250.000 orang di antaranya memiliki kedai. Mulai dari kedai runcit borong (grosir), kedai buah-buahan borong, hingga kedai jamu borong.

"Yang terbanyak jumlahnya adalah kedai jamu atau kedai herbal dan kosmetik borong," sebut Datuk Mansyur.
Mayoritas pekerja di unit-unit usaha milik warga Aceh itu juga berasal dari suku Aceh atau dari warga Melayu setempat.


Menurut Datuk Mansyur, komunitas Aceh di Malaysia aktif melakukan kegiatan-kegiatan sosial, termasuk memperingati Hari-hari Besar Islam.

Terutama peringatan Maulidur Rasul. "Orang-orang Aceh di sini biasanya memperingati Maulidur Rasul enam bulan lamanya sejak 12 Rabiul Awal. Tiap minggu ada peringatan maulid selama enam bulan itu," kata Datuk Mansyur.
Perayaan Maulidur Rasul tersebut bukan saja menjadi ajang silaturahmi bagi sesama warga Aceh, tetapi juga antara warga Aceh dengan warga negara lainnya karena komunitas Aceh selalu mengundang tetamu sesama muslim dari suku bangsa lainnya yang ada di Malaysia.
Utusan kerajaan dan pihak Kedutaan RI di Malaysia juga biasanya ikut meramaikan perayaan Maulidur Rasul yang dilaksanakan komunitas Aceh di Malaysia.
Pada saat-saat peringatan Maulidur Rasul itulah, menurut Datuk Mansyur, biasanya didata dan di-update jumlah dan alamat warga Aceh di Malaysia. Dari situlah diketahui jumlah konkret warga Aceh di Malaysia.(*)
Lebih baru Lebih lama