English
Monetize your website traffic with yX Media
Pengunjung

IndonesiaKini - 
Ratusan bocah dan remaja tampak senang dan bahagia mandi sambil berenang  bersama di saluran Irigasi desa Juli Seutuy, Kecamatan Juli, kabupaten Bireuen, Minggu sore (28/7/2019).
Bahkan, ada diantara mereka yang datang dengan membawa ban sebagai pelampung saat berenang di objek wisata “waterboom” gratis dadakan dan baru tersebut.
Khusus anak-anak dibawah 5 tahun (balita) yang ingin berenang, maka ada lokasi khsusus berupa kolam kecil di dekat persawahan untuk mandi. Mereka mandi sambi, ditemani orang tuanya.
Orang dewasa juga ada yang ikut mandi di saluran irigasi yang lumayan bersih dan alami itu  sambil mengawasai si buah hatinya.
Pengunjung yang datang kesana memnag didominasi anak-anak dan remaja, baik putra maupun putri. Mereka ada yang datang sendiri jalan kaki, naik sepeda, bersama teman-temannya dan juga ada yang datang sekeluarga, bersama orang tua dan kakaknya dengan sepeda motor.
Mereka yang datang untuk mandi di sana tak hanya warga Gampong Juli Seutuy saja, ada juga dari gampong sekitarnya, Gampong Bireuen Meunasah Blang, Bireuen Meunasah Dayah, Bireuen Meunasah Teungku Digadong, Bireuen Meunasah Reuleut serta Geudong-Geudong, Kota Juang.
Satu bulan terkahir ini, lokasi irigasi yang hanya 2 kilometer dari pusat kota Bireuen itu tersebut sepertinya menjadi objek wisata baru dadakan yang dipenuhi banyak orang.
Lokasinya yang indah juga menjadi spot foto dan selfie pengunjung, dengan latar belakang sawah menghijau dan bukit di kejauhan.
Dari informasi yang diperoleh, sebelum dikenal luas oleh masyarakat, lokasi irigasi tersebut menjadi tempat anggota Batalyon Raider Khusus 113/Jaya Sakti untuk latihan berenang
Tak hanya itu, bagi pengunjung yang lapar atau haus setelah berenang, mereka bisa membeli jajanan yang dijual pedagang di sana, seperti bakso bakar, mie, es krim, buah serta jajanan lainnya.
Pedagang di lokasi tersebut jika hari libur bisa meraup untung Rp200-300 ribu per harinya.
Akses menuju ke sana bisa dilalui dari arah Kota Bireuen  ke Jalan Bireuen-Takengon Km2, lalu memasuki jalan persawahan yang memang kondisinya belum beigutu mulu.
Atau juga bisa dari arah Desa Bireuen Meunasah Teungku Di Gadong, karena memang lokasi irigasi tersebut letaknya diperbatasan Desa Juli Seutuy- Bireuen Meunasah Teungku Digadong.
Untuk pengunjung dewasa yang hanya menemani anak-anakanya atau sekedar ingin bersantai, ada balai yang lumayan besar untuk tempat berteduh di sekitar lokasi tersebut. Meski, kondisi balai terlihat agak lapuk dimakan usia.
Salah seorang warga Juli seutuy, Saiffanur Suryadi menyebutkan, irigasi yang melintasi Wilayah Gampong Juli Seutuy adalah Anugerah tuhan yang luar biasa untuk warga Juli Seutuy dan sekitarnya.
“Selain untuk mengairi sawah kami manfaatkan untuk berenang, buktinya sejak dari kecil kami sampai hari ini kami masih berenang di irigasi ini, bukti keberhasilan irigasi era kepemimpinan Presiden Soeharto, pada musim libur sekolah banyak adik-adik yang berenang di sana,” ungkapnya.
Ini membuktikan, katanya, Kabupaten Bireuen itu butuh tempat wisata serta tempat rekreasi yang resperentatif yang terjangkau semua lapisan.
“Kami berharap Pemkab Bireuen memperhatikan hal tersebut, intinya kita berharap ada tempat berenang untuk anak-anak dan masyarakat yang terjangkau,” harapnya.
Menurut penuturan sejumlah pengunjung, irigasi ini nantinya setelah musim panen tiba, maka tidak diairi lagi atau tak sebanyak saat ini. Karena memang air di saluran  irigasi itu diairi saat musim tanam sampai panen padi saja.
Karena itu, pengnjung berharap, meski sudah tak musim tanam, air irigasi tersebut tetap dibuka, paling tidak emski tak sebanyak saat ini, airnya cukup untuk mandi dan berenang.
Hal itu seperti harapan Keuchik Bireuen meunasah Dayah, Mahyeddin abdullah yang menyempatkan diri untuk mengujungi lokasi tersebut Minggu sore (28/7/2019).
Dia menyebutkan, irigasi tersebut seperti emmang layak jadi objek wista pemandian. Karena itu, dia mengharapkan agar air irigasi tetap ada meski tak sedang musim tanam.
“Kita akan bicarakan hal ini dengan pihak terkait, siapa tahu bisa dilakukan,” sebutnya. 
Lebih baru Lebih lama