English
Monetize your website traffic with yX Media
Perempuan di atas usia 21 tahun di Arab Saudi kini bisa mendaftar untuk paspor tanpa izin dari kerabat laki-laki.-GETTY IMAGES
IndonesiaKini - Perempuan di Arab Saudi kini bisa bepergian ke luar negeri tanpa izin dari wali laki-laki.
Dalam ulasan ini, kita melihat apa sebenarnya arti dari perubahan hukum ini bagi perempuan di Arab Saudi.
Apa yang terjadi?
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menyetujui serangkaian amandemen hukum perdata yang memungkinkan perempuan berusia di atas 21 tahun untuk mendapatkan paspor dan bepergian ke luar negeri tanpa persetujuan dari saudara laki-laki.
Perempuan juga untuk pertama kalinya diberikan hak untuk mendaftarkan kelahiran anak, perkawinan, atau perceraian, dan diberikan dokumen keluarga resmi.
Sebelumnya, perempuan dewasa tidak bisa bergerak bebas tanpa izin suami, ayah atau bahkan putra mereka.
Itu berarti perempuan yang berusaha melarikan diri dari pelecehan atau kekerasan dalam rumah tangga terpaksa untuk pergi secara ilegal atau bergantung pada kerabat laki-laki.

Meskipun reformasi terbaru mengakui sebagian hak perempuan, sistem perwalian masih berlaku dalam bagian lain kehidupan perempuan. - Getty Images
Apa itu sistem perwalian?
Di bawah sistem perwalian Kerajaan Arab Saudi, perempuan bergantung pada "niat baik" kerabat laki-laki untuk membuat keputusan.
Perempuan harus memiliki "wali" laki-laki, biasanya seorang ayah atau suami, tetapi kadang-kadang seorang putra atau saudara lelaki lainnya.
Para wali itu ditugaskan untuk membuat keputusan kritis atas nama perempuan: termasuk di mana seorang perempuan harus belajar dan siapa yang boleh ia nikahi.
Kenapa diubah sekarang?
Hak asasi manusia di Arab Saudi telah sejak lama menjadi sorotan dunia.
Meskipun beberapa perubahan, seperti izin mengemudi bagi perempuan, telah dilaksanakan, negara tersebut masih dikritik karena hal lain.
Tahun lalu, pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul menuai protes di seluruh dunia.
Hampir selusin pegiat hak perempuan ditangkap pada Mei 2018 karena berkampanye untuk hak mengemudi, sesaat sebelum itu dilegalkan. Beberapa dari mereka telah dibebaskan, tapi banyak yang masih mendekam di penjara.
Beberapa kasus yang menjadi sorotan tentang perempuan muda yang mencari suaka di luar negeri atas klaim represi berbasis gender juga menambah tekanan pada Riyadh.
Meskipun ada reformasi baru-baru ini, Arab Saudi masih berada dalam 10 negara terburuk dalam daftar Kesenjangan Gender Global 2018 yang dikeluarkan Forum Ekonomi Dunia, dan dianggap sebagai salah satu negara terburuk di dunia bagi perempuan.

Perempuan Saudi diizinkan untuk mengemudi lebih dari setahun lalu, tapi larangan lainnya masih berlaku. - Getty Images
Akankah perubahan ini membuat perbedaan?
Perubahan terbaru ini telah secara luas dirayakan oleh warga Saudi di Twitter, termasuk dengan mengunggah meme yang menunjukkan orang-orang berlari ke bandara dengan barang-barang. Namun demikian, banyak juga yang mengatakan aturan itu hanyalah janji di bibir saja, dengan negara yang sangat bergantung pada kepemimpinan sipil dan komunitas.
Persetujuan laki-laki masih menjadi syarat bagi perempuan untuk melakukan berbagai hal, misalnya meninggalkan penjara atau keluar dari tempat perlindungan kekerasan dalam rumah tangga.
Perempuan juga masih membutuhkan izin dari kerabat pria untuk menikah atau hidup sendiri.
Tagar yang menyerukan pernikahan tanpa persetujuan wali adalah salah satu tren teratas pada hari Jumat, ketika perubahan aturan ini diumumkan
أحدث أقدم