Konflik terbaru Yaman pecah pada akhir 2014 ketika Houthi menguasai sebagian besar negara, termasuk ibukota Sanaa |
Pengumuman oleh Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Houthi di ibukota, Sanaa, telah diposting pada hari Jumat di situs resmi kelompok Al Masirah.
"Tangan-tangan berbahaya yang berafiliasi dengan agresi AS-Israel dan alat-alatnya membunuh Ibrahim Badreddin al-Houthi," katanya, mengutip pernyataan kementerian itu.
Kelompok itu tidak memberikan rincian atau waktu pembunuhan Ibrahim Badreddin al-Houthi, saudara pemimpin pemberontak Abdel-Malek al-Houthi.
Dikatakan pasukan tambahan telah dikerahkan di sekitar kota. Kantor berita Reuters mengutip satu sumber keamanan yang mengatakan bahwa al-Houthi ditemukan tewas di sebuah rumah di Sanaa.
Konflik terbaru Yaman pecah pada akhir 2014 ketika Houthi, yang bersekutu dengan pasukan yang setia kepada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, menguasai sebagian besar negara, termasuk ibu kota Sanaa.
Perang meningkat pada Maret 2015 ketika koalisi yang dipimpin Arab Saudi-UEA meluncurkan kampanye udara ganas terhadap para pemberontak dalam upaya untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional .
Sejak itu, puluhan ribu warga sipil dan kombatan telah terbunuh dan sebanyak 85.000 anak-anak mungkin kelaparan sampai mati dalam apa yang digambarkan oleh PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.